Hati-hati Ada Senyawa Beracun dalam Bahan Pangan


Hati-hati Ada Senyawa Beracun dalam Bahan Pangan

Sehat adalah hal yang selalu di idamkan oleh setiap orang. Karena dengan kondisi tubuh yang sehat kita akan bisa melakukan berbagai aktivitas dengan baik. Sebenarnya untuk menjadi sehat itu tidak terlalu sulit apabila ada kemauan, cukupo dengan rutin berolahraga dan memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Setiap orang membutuhkan asupan makanan yang kaya akan gizi untuk menghasilkan energi maksimal. Tentunya apa yang kita makan akan mempengaruhi kondisi kesehatan pada tubuh.
Makanan yang menyehatkan adalah makanan yang mudah dicerna, higienis, mengandung zat gizi dan air. Kebiasaan makan sangat ditentukan oleh tradisi dan kebudayaan suatu daerah. Makanan yang dapat menyebabkan penyakit dan  berbahaya bagi kesehatan lebih baik dihindari. Dalam bahan makanan ada yang mengandung senyawa-senyawa kimia yang tidak memiliki nilai nutrisi dan menimbulkan keracunan selain itu  juga menyebabkan perubahan sifat sel-sel tubuh. Kandungan racun dalam bahan makanan biasanya rendah, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah normal oleh orang yang kesehatannya normal tidak membahayakan bagi tubuh. Variasi makanan dalam menu sangat penting, yaitu untuk menghindari terjadinya akumulasi racun dalam jumlah yang membahayakan.
Senyawa beracun dalam bahan makanan antara lain;
  1. Mimosin, yang ada dalam biji petai cina yang dapat menyebabkan rambut rontok jika mengonsumsi secara berlebihan.
  2. Asam jengkolat, yang ada pada biji jengkol racun yang terbentuk Kristal tersebut kadarnya berbeda-beda tergantung macam-macam jenis jengkolnya dan ketahanan seseorang terhadap keracunan asam jengkolat berbeda-beda, racun asam jengkolat ini biasanya menyumbat saluran urin.
  3. HCN atau Hidrogen Sianida, yang terdapat pada biji apel, singkong dan biji almond. Hidrogen sianida akan mudah hilang dalam proses perebusan, asalkan tidak ditutup rapat.
  4. Alkaloid (solanin) pada kentang, alkaloid banyak terdapat pada bagian kentang dekat kulit, terutama yang berwarna hijau atau sedang tumbuh tunas. Hal ini terjadi karena saat panen kentang akan mengalami fotosintesis untuk menumbuhkan tunas, disinilah kentang menghasilkan klorofil yang juga memproduksi alkaloid (solanin). Jika dikunsumsi berlebihan maka akan timbul rasa mual, sakit kepala dan rasa terbakar di mulut. Untuk mencegah timbulnya alkaloid (solanin), setelah panen simpan kentang di tempat yang kering dan gelap.

Share on Google Plus

About Aria

Berbagi berita dengan Aria.
    Blogger Comment
    Facebook Comment